Ditemukan Cara Mengusir Alien Dari Bumi!

Ditemukan Cara Mengusir Alien Dari Bumi!



KEMUNGKINAN Bumi dapat terdeteksi oleh makhluk alien perlahan mulai terkikis karena kian gencarnya revolusi digital dan perkembangan gadget. Ahli luar angkasa Dr Frank Drake menyebutkan pancaran gelombang transmisi analog dari berbagai gadget seperti ponsel, televisi, radio dan radar telah membuat Bumi secara elektronik tak terlihat dari luar angkasa.

Para ilmuwan di Bumi terus memonitor kemunculan sinyal transmisi dari planet lain di luar angkasa. Diduga, para penghuni planet lain pun melakukan hal yang sama. Namun Drake yang mendirikan Search for Extra-terrestrial Intelligence (SETI) yang berbasis di AS 50 tahun lalu menyebutkan, pancaran transmisi analog dari beragam gadget membuat sinyal dari dan ke makhluk luar angkasa tak mungkin dilihat secara virtual.

"Dulu, Bumi diliputi oleh radiasi berjarak 50 tahun cahaya. Gelombang transmisi televisi yang belum terlalu besar pada masa itu memungkinkan Bumi melepaskan radiasi sekira satu juta watt," kata Drake seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (26/1/2010). Dia menjelaskan, seiring dengan kian banyaknya transmisi dari gadget elektronik canggih dan satelit menyebabkan jumlah radiasi yang dikeluarkan ke luar angkasa kian berkurang. "Kini, jumlah radiasi yang dilepaskan hanya sekira dua watt, tidak lebih banyak dari radiasi sebuah ponsel. Jika hal ini terus berlangsung, maka Bumi kita tidak akan bisa terdeteksi," jelasnya.

Senin, 31 Desember 2012

Deteksi Kanker Paru-Paru Dengan Emas!

kanker-paru-paru.jpg
KANKER paru-paru menjadi penyakit mematikan nomor satu di Indonesia dan dunia saat ini. Setiap tahun 1,3 juta orang meninggal di dunia karena penyakit ini. Sebanyak 70 persen pengidap adalah mereka yang mengisap rokok. Celakanya, kanker paru belum bisa dideteksi sejak awal. Akibatnya, para penderita baru diketahui mengidap kanker setelah tumor itu menjalar ke jaringan lain.
Tapi, pada zaman teknologi nano seperti sekarang, kebuntuan itu terpecahkan. Para ahli di Institut Teknologi Israel di Haifa menemukan dan menciptakan detektor kanker paru - paru canggih. Dicoba pada 40 orang sehat dan 50 orang yang diduga terkena kanker, seperti termuat dalam jurnal Nature Nanotechnology edisi awal September 2009 alat itu sukses mendeteksi paru yang sehat dan yang ditumbuhi virus.
Menurut Hossam Haick, peneliti yang juga dosen senior di Fakultas Teknik Kimia Russell Berrie Nanotechnology Institute ini, alat buatannya ini pertama di dunia. Alat-alat sebelumnya termasuk yang dipakai dunia kedokteran adalah pendeteksi kanker yang menganalisis karbon dari napas pasien. Harus dimasukkan ke mulut, kemungkinan bercampur dengan oksigen saat dianalisis sehingga hasilnya kurang akurat.
Alat buatan Hossam berupa microchipemas. Chipini ditempelkan di tubuh untuk mendeteksi jumlah karbon yang diembuskan ketika bernapas. Jumlah itu akan menggetarkan lapisan emas dalam chip, lalu mengirim sinyal ke komputer untuk menghasilkan gambar. Analisis zat karbon itulah yang akan memberi tahu apakah paru-paru sudah terkena kanker. Dalam percobaan itu, deteksinya akurat karena hasilnya tak beda dengan hasil alat konvensional.

Dunia Ponsel Akan Menuju Area 3.9G!

dotahead1.jpg
Dunia ponsel tak lagi akan berubah signifikan. Jika layanan 3.9G muncul tahun depan sesuai rencana, pebisnis pun cukup melakukan pekerjaan kantor dari ponselnya.
Pada pameran teknologi di Chiba Jepang pada awal Oktober, operator KDDI Corp menampilkan stand yang, menunjukkan dua orang memainkan permainan balap mobil yang menunjukkan potensi handset itu di masa depan. Salah satu gamer terhubung ke komputer server melalui kabel serat optik. Sementara yang lain melalui saluran 3.9G generasi baru. Keduanya bermain tanpa hambatan dalam permainan itu. Kecepatan transmisi tinggi itu dimungkinkan dengan sistem telekomunikasi baru yang disebut Long Term Evolution (LTE).
Teknologi itu memperluas jangkauan frekuensi untuk transmisi data sampai 10 kali lebih luas daripada yang digunakan pada ponsel saat ini. Teknologi itu mengeliminasi kemacetan sinyal transmisi data. Namun kebutuhan antena di dalam handset akan meningkat dari satu menjadi empat, yang memungkinkan lebih banyak data yang dikirimkan pada satu waktu.
Sistem LTE juga berguna dalam bidang lain, seperti untuk transmisi film definisi tinggi. Tetapi menurut Shunichi Kita, konsultan senior di Nomura Research Institute, cloud computing akan yang mendapat manfaat terbesar dari sistem baru itu. Di cloud computing, perangkat lunak dan data disimpan di server yang terhubung ke internet. Pengguna tinggal men-download apa yang mereka butuhkan saat mereka membutuhkannya.
"Cloud computing melalui telepon seluler popularitasnya akan meledak," kata Kita. Hal itu diamini juru bicara operator SoftBank Mobile Corp. "Ponsel yang dapat memanfaatkan perangkat lunak di jaringan yang awalnya dirancang untuk komputer pribadi akan popular," imbuhnya.
Pada pameran di Chiba, DoCoMo mendemonstrasikan sistem GPS dan kompas elektronik yang berjalan di handset. Data dikirim ke server, yang kemudian menunjukkan pada pengguna akhir bagaimana cara mencapai tujuan atau memberitahu lokasi restoran terdekat. Dalam paruh kedua tahun depan, DoCoMo akan memasarkan kartu telekomunikasi untuk mengaktifkan fungsi transmisi berkecepatan tinggi itu.
Jika rencana itu menjadi kenyataan, pebisnis akan mampu melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan kantor, di mana pun penerimaan ponsel dapat diperoleh. Jika ponsel terinstal kamera video maka pengguna dapat menyimpan data gambar bergerak, sekaligus mengambil gambar atau mengeditnya. Perusahaan di Amerika Utara dan Eropa juga sedang mempersiapkan untuk memperkenalkan ponsel generasi mendatang menggunakan sistem LTE. Beberapa ekonom memperkirakan bahwa dengan munculnya antena BTS bersama maka biaya produksi dan biaya telekomunikasi akan turun.
Saat ini, teknologi ponsel terbagi menjadi tiga kategori. Generasi pertama masih analog, generasi kedua digital, dan generasi ketiga untuk transmisi berkecepatan tinggi. Generasi 3,9 menyiratkan masa depan generasi keempat. Generasi ini mengandung bagian teknologi 4 G yang digambarkan memiliki kecepatan transmisi data maksimum satu gigabit perdetik.