GILA! Bus Masa Depan Berukuran Raksasa Lulus Uji Coba di China, Indonesia Kapan?
Apa kamu termasuk salah satu orang yang sering mengeluh dengan macetnya Jakarta? Bukan cuma di Indonesia kok. Kemacetan juga menjadi masalah yang dihadapi oleh negara-negara lain. Salah satu yang terparah adalah di China bahkan kemacetan terbesar pernah terjadi di ruas jalanan ibu kota China.
Nah, pada bulan Mei lalu, pemerintah China akhirnya memperkenalkan konsep bus yang disebut Transit Elevated Bus (TEB). TEB ini mampu melintasi keramaian di tengah kota, berjalan menerobos kepadatan lalu lintas. Keren banget sih, tapi seperti kebanyakan konsep, masih banyak yang tidak percaya bahwa TEB ini akan benar-benar hadir di dunia nyata.Transit Elevated Bus! Bus Masa Depan Berukuran Raksasa Lulus Uji Coba di China
Pada kenyataannya, Transit Elevated Bus ini benar-benar diaplikasikan. Pemerintah China telah menyelesaikan uji coba pertama kali di jalan yang sebenarnya. Pengujian ini dilaksanakan di Kota Qinhuangdao untuk menguji rem dan konsumsi daya. Alhasil, Transit Elevated Bus menjadi perhatian dunia dan menjadi halaman depan maupun breaking news atas desainnya yang inovatif.
Kendaraan transportasi umum berbasis listrik ini menggabungkan dua metode transportasi, yakni Hybrid light-rail train (LRT) dan bus. TEB yang mempunyai daya tampung besar ini pun dapat berjalan secara bersamaan dengan kendaraan lain. Pasalnya, bus ini melaju di atas rel khusus yang posisinya tidak mengganggu kendaraan lain sehingga kendaraan-kendaraan lain tetap bisa berlalu-lalang melewati bagian bawah bus.
TEB pun diklaim sebagai bus terbesar di dunia dengan panjang 22 m, lebar 7,8 m, dan tinggi 4,8 m. Untuk saat ini, TEB baru bisa menampung 300 penumpang. Namun, ke depannya akan mampu mengangkut hingga 1.200 penumpang.
Pengujian ini menjadi langkah awal yang menjanjikan di masa depan sekaligus sebagai terobosan baru di dunia transportasi umum. Rencananya, TEB ini baru akan diimplementasikan di jalan-jalan kota yang sibuk di China. Konsep TEB yang didesain sedemikian rupa ini pun diharapkan dapat mengatasi masalah lalu lintas yang sudah semakin genting.
Pengembang mengatakan bahwa mereka hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk menyelesaikan proyek ini. Mereka juga percaya bahwa metode ini dianggap lebih murah dan efisien, termasuk dari segi waktu dan keseluruhan biaya ketimbang membangun sistem transportasi bawah tanah. Dilansir dari DailyMail, TEB juga menarik minat berbagai negara, seperti Brasil, Prancis, India, dan bahkan Indonesia. Bagaimana pendapat kamu jika TEB diterapkan di Jakarta, mampukah nantinya menyelesaikan masalah kemacetan?
Post a Comment